AntarWarga
Bentrokanantarwarga
yang melanda Lampung Selatan hinggamengakibatkanbeberapa orang
korbanmeninggalduniacukupmengenaskan,
sangatmemperihatinkandandapatmengancamkekutuhan rasa
persatuandankesatuanberbangsadanbernegara.
Bentrokan warga dari Kampung Agom Kecamatan Kalianda dan Desa Balinuraga Kecamatan
Way Panji Lampung Selatan bertambah empat, menjadi 14 orang.
Kepala Polres Lampung Selatan AKBP
Tatar Nugroho mengatakan, empat korban merupakan korban meninggal pada saat bentrokan hari Minggu
(28/10/2012) lalu. Sedangkan 10
korban merupakan korban meninggal pada saat bentrokan hari Senin (29/10/2012)
kemarin. "Saat bentrok hari Minggu lalu ada tiga korban meninggal dan satu kritis di
RS Bandar Lampung. Senin kemarin korban yang kritis tersebut juga meninggal dunia,"
papar Tatar.
Tatar menambahkan,
empat korban merupakan massa dari pihak Kampung Agom. Sedangkan 10
korban merupakan massa dari Kampung Balinuraga.
Saat ini beberapa korban jiwa masih diindentifikasi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya,
pada bentrok di Desa Balinuraga, Way Panji, Lampung Selatan, Senin (29/10),
korban tewas berjumlah enam orang.
Jumlah korban tewas ini bertambah sejak bentrok terjadi pada Minggu (28/10), yakni tiga
orang. Selain itu, tiga lainnya luka-luka dan 16 rumah terbakar.
Bentrok berawal dari dua gadis dari Desa Agom,
yang sedang mengendarai sepeda motor,
diganggu pemuda Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka. Bentrok terjadi Sabtu
(27/10/2012) sekitar pukul 23.00. Massa
dari Desa Agom menyerbu Desa Balinuraga dengan membawa senjata tajam. Massa tersebut ada
yang membawa parang, pedang, golok, celurit,
bahkan senjata senapan angin. Bentrok berlanjut hingga Minggu (28/10) yang
menewaskan tiga orang.
Bentrok susulan kembali terjadi Senin
(29/10) dan kembali memakan korban jiwa. Dihubungi secara terpisah, Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengungkapkan,
saat ini sekitar 1.500 personel masih berjaga di sekitar lokasi.
KorbanTewasBentrok
Bentrok susulan antar warga di
Desa Balinuraga, Way Panji, Lampung Selatan, Senin (29/10), bertambah menjadi enam
orang.
"Korban meninggal dunia sementara enam
orang. Rumah terbakar 16 unit, luka-luka tiga orang,"
ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung
Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih saat dihubungi pada Senin (29/10) malam.
Menurut Sulistyaningsih,
situasi desa tersebut kini berangsur pulih. Meski demikian, petugas masih berjaga di
sekitar lokasi, dan mengimbau warga untuk tenang agar tidak terjadi bentrok susulan.
Warga Desa Balinuraga pun
telah dievakuasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Warga Bali sebagian dievakuasi,
dibawa ke SPN Kemiling," terangnya.
Sementara itu, Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengungkapkan,
kepoli santengah mencari orang yang
diduga menjadi dalang terjadinya peristiwa tersebut.
"Sedang diselidiki
provokatornya," ujar Boy.
Seperti diberitakan sebelumnya,
bentrok terjadi antara warga asli Lampung di Desa Agom, Kecamatan Kalianda,
dan beberapa desa sekitarnya, serta warga keturunan Bali di Desa Balinuraga,
Kecamatan Way Panji, Sabtu (26/10) sekitar pukul 23.00 WIB.
Massa Desa Agom menyerbu Desa Balinuraga dengan membawa parang,
pedang, golok, celurit, bahkan senapan angin.
Kabarnya bentrok antar warga ini berawal ketika pemuda Desa Balinuraga mengganggu dua gadis warga Desa Agom
yang sedang mengendarai sepeda motor, hingga terjatuh dan mengalami luka-luka.
192
Orang Dievakuasi
Korban tewas bentrok antar warga di
Desa Agom, Kecamatan Kalianda,
dan beberapa desa sekitarnya dengan warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji,
bertambah menjadi 9 orang. Untuk mencegah bertambahnya korban jiwa, sebanyak 192
warga Desa Balinaruga telah dievakuasi ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandar
Lampung.
"Jumlah sementara yang dievakuasi
192 orang, terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, dan nenek-nenek menuju SPN
Kemiling," ujar Kepala Bidang HumasPolda Lampung
Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih, melalui pesan singkat, Selasa (30/10).
Sebelumnya, pada bentrok di
Desa Balinuraga, Way Panji, Lampung Selatan, Senin (29/10/2012),
korban tewas berjumlah 6 orang.
Jumlah korban tewas ini bertambah sejak bentrok terjadi pada Minggu (28/10), yakni 3
orang. Selain itu, tiga lainnya luka-luka dan 16 rumah terbakar.
Bentrok berawal dari dua orang
gadis dari Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor
diganggu pemuda Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.
Bentrok terjadi Sabtu (27/10) sekitar pukul 23.00. Massa
dari Desa Agom menyerbu Desa Balinuraga dengan membawa senjata tajam. Massa tersebut ada
yang membawa parang, pedang, golok, celurit,
bahkan senjata senapan angin. Bentrok berlanjut hingga Minggu (28/10) yang
menewaskan tiga orang.
Bentrok susulan kembali terjadi Senin
(29/10) dan kembali memakan korbanjiwa sebanyak 6 orang. Dihubungi terpisah, Kepala
Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengungkapkan,
saat ini sekitar 1.500 personel masih berjaga di sekitar lokasi.
"Dalam eskalasi seperti ini,
tentu semua bersiaga tidakada yang tidur. Saat ini, 1.500 personel masih bersiaga di
sana," ujar Boy.
Hingga saat ini,
kepolisian tengah mencari orang yang
diduga menjadi dalang terjadinya peristiwa tersebut.
Polisi Lindungi?
Razia Cipta Kondisi yang digelar aparat Kepolisian Resor Polewali Mandar,
Sabtu (27/10) mendapatkan hasil yang
mengejutkan. Polisi menemukan sebuah bungkusan berisi ganja di dalam mobil yang
dikendarai AI, anak Bupati Polewali Mandar Ali Baal Masdar.
Mobil Ford merah DC 610 BU
dan barang bukti, termasuk AI
langsung digiring ke Mapolres Polewali Mandar untuk menjalani pemeriksaan.Namun,
berbeda dengan razia lain, tangkapan kali
ini tertutupu ntuk peliputan wartawan. Semula, pihak aparat menyebut,
bungkusan barang bukti itu adalah sabu,
namun belakangan diralat dan dinyatakan isi bungkusan itu adalah ganja.
"Kalau mau ambil gambar silakan minta izin langsung ke Kapolres,"
ujat petugas di ruang Kasat Narkoba yang berusaha menutup penangkapan itu.
Kepala Polres Polewali Mandar, AKBP Johan
Priyoto yang dihubungi terpisah, Minggu (28/10), mengaku razia yang
dipimpinnya tadi malam menyita ganja dari mobil yang ditumpangi AI
bersama dua rekannya. Namun menurut Kepala Polres, barang tersebut tidak ditemukan di
tangan AI melainkan di dalam mobil. "Belum jelas siapa pemilik ganja
kita selidiki," kilah Kapolres melalui pesan singkatnya.
Ternyata Masih di Sel
Kapolres Polewali Mandar (Polman)
Sulawesi Barat, AKBP Yohan Triyatno,
menegaskan keseriusan polisi menyidik penemuan narkotika jenis ganja di mobil AI
(22), putra Bupati Polman Ali Baal Masdar dalam razia cipta kondisi di Jalan Protokol
Kota, Polewali, Sabtu malam lalu.
"Kami tidak pandang bulu. Siapa pun
dia. Baik anak pejabat, jika terbukti tetap akan kami proses," kata
Kapolres kepada wartawan usai mendampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo dalam acara penanda-tangan MoU antara
PWI dan Polda Sulsel terkait kebebasan pers di Makassar, Senin (29/10).
Dengan suara agak datar,
Yohan mengungkapkan hingga kemarin,
pihaknya masih menahan putra bupati dua periode ini.Tiga rekan AI, yang
kedapatan membawa tiga linting ganja siap pakai di dalam mobil Ford Fiesta merah,
nomor polisi DC 610 BU, juga kembali ditahan setelah dikabarkan sempat dilepas, Minggu
(28/10) dini hari.
Yohan mengaku,
pihaknya telah mengambil sampel urine Andi Ian cs. Sampel air
kencing juga sudah dikirim ke Laboratorium Forensik Polri Cabang Makassar di Jl Sultan
Alauddin. "Kita menunggu hasil labor. Jika memang positif dan ganja
itu dalam penguasaannya, otomatis kami masukkan sel," katanya.
Sesuaiprosedur, hasiltes urine
dari Labor dikerjakan selama tiga hari. "Kemungkinan besar hasilnya sudah bisa diketahui besok,
(Selasa, 30/10)," terang Yohan.
Pemilik Ganja di Mobil AnakBupatiPolman
Teka-teki siapa pemilik tiga linting ganja
yang ditemukan petugas Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat, saat razia di
depan Mapolsek Wonomulyo, Polewali Mandar, Sabtu malam, akhirnya diungkapkan polisi.
Kepolres Polewali Mandar Ajun Komisaris Besar
Johan Priyoko, Selasa (30/10), menyatakan, satu dari empat orang yang ada di
dalam mobil yang dikemudikan AI, anak Bupati Polewali Mandar Ali Baal Masdar,
mengaku sebagai pemilik tiga linting ganja.
Sebelumnya, saat tertangkap, keempat
orang di dalam mobil bernomor polisi DC 610 BU membantah kepemilikan ganja itu. AN
alias NV, satu dari keempat pemuda termasuk AI yang sempat ditahan petugas,
mengaku sebagai pemilik barang haram itu.
Sementara ketiga rekan NV yang lain,
yaitu AI, YS, dan FD,
menurut Kapolres hingga kini belum bisa dibuktikan keterkaitannya dengan ganja
tersebut. Sementara barang bukti tiga linting ganja termasuk mobil yang dikemudikan
AI hinggak ini masih ditahan petugas untuk kepentingan penyidikan.
Meski sempat bungkam, namun AW
akhirnya mengaku meminjam mobil tersebut dari seseorang. Lalu siapa pemilik itu?. Polisi belum menyebutkan siapa identitas pemilik kendaraan tersebut. Johan
pun mengaku belum tahu siapa pemilik mobil itu. "Saya belum tahu siapa pemilik mobil
yang ditahan petugas hingga hari ini, namun menurut keterangan AW
mobil tersebut dipinjam dari seseorang. Kita
masih cari tahu siapa pemilik mobil tersebut," ujar Kapolres.
Seperti yang diberitakan,
Sabtu malam kemarin mendapatkan hasil yang
mengejutkan. Polisi menemukan sebuah bungkusan berisi ganja di dalam mobil yang
dikendarai AI. Mobil dan barangbukti, termasuk AI
langsung digiring ke Mapolres Polewali Mandar untuk menjalani pemeriksaan.
Namun, berbeda dengan razia lain,
tangkapan kali ini tertutup untuk peliputan wartawan. Semula, pihak aparat menyebut,
bungkusan barang bukti itu adalah sabu,
namun belakangan diralat dan dinyatakan isi bungkusan itua dalah
ganja. "Kalau mau ambil gambar silakan minta izin langsung ke Kapolres,"
ujar sejumlah petugas di ruang Kasat Narkoba yang
berusaha menutup penangkapan itu dari awak media.
Johan Priyoto yang dihubungi terpisah,
Minggu (28/10), mengaku razia yang dipimpinnya menyita ganja dari mobil yang
ditumpangi AI bersama dua rekannya. Namun menurut Kepala Polres,
barang tersebut tidak ditemukan di tangan AI melainkan di dalam mobil.
"Belum jelas siapa pemilik ganja kita selidiki,"
kilah Kapolres melalui pesan singkatnya, hari Minggu (28/10).
Ditolak Warga
Warga Desa Sumberejo,
Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menolak beras untuk warga miskin yang
didistribusikan oleh Bulog setempat, Selasa (30/10/2012). Kondisi beras yang
tidak layak konsumsi menjadi penyebab penolakan tersebut.
Beras kualitas
medium itu dikemas dalam karung ukuran 15 kilogram dengan jumlah total sekitar 408
karung dan diantar petugas Bulog ke kantor Desa Sumberejo pagi tadi. Namun warga yang
mengetahuikondisiberas yang setiapkilonyadihargaiRp 1.600 ituengganmenerimanyakarenakualitasnyajelek.
"Tadibapak-bapak
RT sebagaiperwakilanwargadatangdanmelihatberasnya.Tapikarenakondisinya yang
sepertiituakhirnyatidakmaungambil," kata Misbah, perangkatdesasetempat.
Kondisiberasberwarnahijaukecoklatandansedikitlembab.Selainwarnanya
yang jauhbiladibandingkandengankualitasberaslayakkonsumsi,
kondisiberasjatahitujugasedikittidakutuh.
"Kondisiberasjatahmemangnggakpernahstabil.Tapi
kali inikondisinya paling parah,
sampai-sampainggaklayakjikadikonsumsiolehmanusia," kata Suhadi,
seorangwarga.
Akibatpenolakantersebut,
berasakhirnyabataldidistibusikankepadawargadandibiarkanmangkrak di
halamankantordesasetempat.
KepalaSeksiPelayananMasyarakatBulog
Kediri Mamakmengatakan, pihaknyaakanmemilahberas yang
dinilaikuranglayaktersebut, dankemudianakanditukardenganberaspengganti.
Iamenambahkan,
berasmenjadijelekkemungkinanterjadikarenaterlalu lama disimpan di gudangBulog.
"Namanyajugaribuan ton beras,
halsepertiiniyakadangterjadi.Nantikitaakanpilihdangantidengan yang layak,"
kata Mamak yang turunkeDesaSumberejo.
Sebelumnya,
wargaDesaKarangrejo di kecamatan yang samajugamengeluhkankualitasberasraskin
yang dibagikanawalbulanini. Merekamendapatiberastersebutbercampurkerikil.
RaskinDikembalikankeGudangBulog
PemerintahDesaPlantaran,
Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal Jawa Tengah
mengembalikanberasjatahuntukmasyarakatmiskin (raskin) kegudangBulog 108
Sumberjo, Kaliwungu, Kendal, Selasa (30/10) sore.
Pasalnyaraskintersebutberkutudantidaklayakdikonsumsi.Sehinggaberas yang
sebagianbesarsudahdidistribusikanke RT-RT itu,
terpaksaditarikkembaliolehaparatdesa.
SekretarisDesaPlantaran,
AgusWaluyomengatakan, jumlahraskin yang
diterimaDesaPlantaransetiapbulannyasebanyak 9,9 ton. Raskinituakandibagikanke
660 kepalakeluarga (KK) miskin yang ada di DesaPlantaran.
"Berasnyaberkutudantidaklayakdikonsumsi,
sehingga kami kembalikankegudangBulog," kata Agus.
Agusmelanjutkan,
meskipunsudahditarikdariperedaran, namunmasihadasekitar 20 persen yang
sudahterbagikankewarga.Untukitu, pihaknyaakanmemintaketuaRT agar
segeramengembalikanraskinkedesabilamengetahuikondisiberastersebuttaklayakkonsumsi.
"Bulan-bulankemarin,
kualitasraskin yang diterimaDesaPlantaranjugajelek.Tapimasihlayakdikonsumsi,
sehinggatidakdikembalikankegudangBulog," tambahnya.
Sementaraitu,
salahsatupetugasgudangBulog 108 SumberjoKaliwungu yang
datangkebalaiDesaPlantaran, Triyo, mengakupihaknyasiapmenggantiraskin yang
dikembalikanolehDesaPlantaran.Iamalahmemintadesa lain
segeramelaporkegudangBulog, bilamenerimaraskintidaklayakkosumsi.
"Berasini
kami ambil sore karenatempatnyadekatdengangudang,
kalautidakhujanlangsungpenggantinyaakankirim.Ongkoskirim kami yang
menanggung," kata Triyo.
Triyomenjelaskan,
jumlahraskinuntukKabupaten Kendal semuanyaada 1.063 ton lebih.Sepanjangtahun
2012 ini, belumadasatudesa pun yang melaporataumengembalikanraskinkarenatidaklayakkonsumsi."BaruDesaPlantaran
kami menemukankasusini," katanya.n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar